Anda ingin mengajak anak anda berakhir pekan dengan wisata yang tidak biasa? Berwisata sekaligus juga belajar ilmu pengethuan dan sejarah? Maka alternatif yang bisa ambil adalah mengajaknya ke Lembang, Bandung lebihtepatnya ke Observatorium Bosscha. Wisata teropong bintang bosscha Lembang Bandung adalah tujuan yang sangat tepat untuk mengajak buah hati berwisata sekaligus belajar ilmu pengetahuan.
Untuk menuju ke lokasi Observatorium Bosscha ini tidaklah jauh, karena jaraknya hanya sekitar 15 kilometer saja ketika anda berangkat dari pusat Kota Bandung. Lokasi wisata ini cukup luas mencapai sekitar 6 hektar dan memiliki tinggi sekitar 1310 meter, membuat tempat ini menjadi tempat yang sangat tepat untuk melihat dan juga memantau berabagai benda angkasa. Karena memang tempat ini dulu berfungsi sebagai tempat peneropongan bintang.
Di Observatorium Bosscha ini ada sekitar 7 teropong, yaitu Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO, Teleskop Refaktor Ganda Zeiss, Teleskop Surya, Teleskop Refaktor Unitron, dan Teleskop radio 2,3m. Semua teropong atau telskop ini adalah teleskop yang paling besar yang berada di area Observatorium Bosscha ini.
Observatorium Bosscha ini yang sekarang menjadi tempat wisata di bandung, zaman dulu dibangun atas inisiatif dari Joan George Gijsbertus Voute beserta dengan dua orang sahabatnya yaitu Rudolf Albert Kerkhoven dan Karel Albert Rudolf Bosscha sekitar abad ke-20. Ketika perang dunia II, teleskop bintang ini mengalami beberapa kerusakan yang akhirnya pada tanggal 17 Oktober 1951 Observatorium Bosscha ini secara resmi dipindahtangankan kepada Indonesia. Dan ketika tahun 2004, Observatorium Bosscha ini diresmikan sebagai cagar budaya bangsa Indonesia.
Namun hal yang sagat disayangkan adalah Wisata teropong bintang bosscha Lembang Bandung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan sebagai alat untuk meneropong bintang-bintang di angkasa. Hal ini dikarenakan kawasan sekitar observatorium ini sudah banyak didirikan bangunan untuk pemukiman penduduk sehingga terjadi penebangan pohon yang berlebihan. Akibat dari penebangan pohon yang berlebihan ini, intensitas cahaya yang diterima teropong mejadi berlebih sehingga teropong ini tidak lagi berfungsi untuk melihat benda-benda angkasa lagi.
Di daerah lembang, banyak yang menjadi tempat wisata, baik alam ataupun bahkan wisata outbound yang saat ini sedang menjadi trend. Dan selain wisata teropong bintang bosscha lembang bandung, atau mungkin wisata gunung tangkuban perahu bandung, silahkan kunjungi juga postingan kami sebelumnya mengenai arena pemancingan bonita.
Untuk menuju ke lokasi Observatorium Bosscha ini tidaklah jauh, karena jaraknya hanya sekitar 15 kilometer saja ketika anda berangkat dari pusat Kota Bandung. Lokasi wisata ini cukup luas mencapai sekitar 6 hektar dan memiliki tinggi sekitar 1310 meter, membuat tempat ini menjadi tempat yang sangat tepat untuk melihat dan juga memantau berabagai benda angkasa. Karena memang tempat ini dulu berfungsi sebagai tempat peneropongan bintang.
Di Observatorium Bosscha ini ada sekitar 7 teropong, yaitu Teleskop Schmidt Bima Sakti, Teleskop Bamberg, Teleskop Cassegrain GOTO, Teleskop Refaktor Ganda Zeiss, Teleskop Surya, Teleskop Refaktor Unitron, dan Teleskop radio 2,3m. Semua teropong atau telskop ini adalah teleskop yang paling besar yang berada di area Observatorium Bosscha ini.
Observatorium Bosscha ini yang sekarang menjadi tempat wisata di bandung, zaman dulu dibangun atas inisiatif dari Joan George Gijsbertus Voute beserta dengan dua orang sahabatnya yaitu Rudolf Albert Kerkhoven dan Karel Albert Rudolf Bosscha sekitar abad ke-20. Ketika perang dunia II, teleskop bintang ini mengalami beberapa kerusakan yang akhirnya pada tanggal 17 Oktober 1951 Observatorium Bosscha ini secara resmi dipindahtangankan kepada Indonesia. Dan ketika tahun 2004, Observatorium Bosscha ini diresmikan sebagai cagar budaya bangsa Indonesia.
Namun hal yang sagat disayangkan adalah Wisata teropong bintang bosscha Lembang Bandung ini sudah tidak lagi dimanfaatkan sebagai alat untuk meneropong bintang-bintang di angkasa. Hal ini dikarenakan kawasan sekitar observatorium ini sudah banyak didirikan bangunan untuk pemukiman penduduk sehingga terjadi penebangan pohon yang berlebihan. Akibat dari penebangan pohon yang berlebihan ini, intensitas cahaya yang diterima teropong mejadi berlebih sehingga teropong ini tidak lagi berfungsi untuk melihat benda-benda angkasa lagi.
Di daerah lembang, banyak yang menjadi tempat wisata, baik alam ataupun bahkan wisata outbound yang saat ini sedang menjadi trend. Dan selain wisata teropong bintang bosscha lembang bandung, atau mungkin wisata gunung tangkuban perahu bandung, silahkan kunjungi juga postingan kami sebelumnya mengenai arena pemancingan bonita.