Internalisasi budaya kerja adalah proses di mana anggota sebuah organisasi memahami, menerima, dan mengadopsi nilai-nilai, norma-norma, etika, aturan, dan norma-norma yang menjadi bagian integral dari budaya organisasi tersebut.
Ini melibatkan pengenalan dan penyesuaian terhadap tata nilai dan praktik-praktik yang dianut oleh organisasi tersebut.
Proses internalisasi budaya kerja dapat mencakup:
Pemahaman Nilai-Nilai Organisasi: Anggota organisasi memahami dengan baik nilai-nilai inti yang dianut oleh organisasi, seperti integritas, kerjasama, inovasi, atau pelayanan pelanggan.
Penerapan Norma-Norma Kerja: Anggota organisasi mengikuti norma-norma dan etika kerja yang berlaku dalam organisasi, termasuk etika dalam berbisnis, hubungan antar-anggota, dan perilaku di tempat kerja.
Pengadopsian Budaya Organisasi: Anggota organisasi mengadopsi cara berpikir dan berperilaku yang konsisten dengan budaya organisasi, seperti cara berkomunikasi, mengambil keputusan, dan menyelesaikan konflik.
Kepatuhan Terhadap Kebijakan dan Prosedur: Anggota organisasi mengikuti dan mematuhi kebijakan, prosedur, dan peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi.
Pengenalan terhadap Tradisi Organisasi: Anggota organisasi menghargai dan menghormati tradisi serta sejarah organisasi, yang sering menjadi bagian penting dari budaya kerja.
Keterlibatan Aktif: Anggota organisasi terlibat aktif dalam menciptakan, memelihara, dan mengembangkan budaya kerja yang positif dan produktif.
Internalisasi budaya kerja sangat penting karena membantu memperkuat identitas dan kesatuan organisasi, mengurangi konflik internal, meningkatkan kinerja, dan memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya dengan lebih efektif.
Selain itu, anggota yang internalisasi budaya kerja cenderung lebih berkomitmen dan loyal terhadap organisasi mereka.
